Pengurus PMR SMABHATIG

Mengetahui sesuatu dan memahami segala sesuatu adalah lebih baik daripada mengetahui segala sesuatu, tetapi tidak memahami sesuatu.

Kamis, 28 April 2011

Mencegah KDRT dengan Memahami Tujuan Perkawinan

Salah satu latar belakang terjadinya KDRT (Kekerasan dalam Rumah Tangga) adalah akibat ketidakpahaman, entah istri, suami, ataupun keduanya tentang tujuan perkawinan yang sebenarnya. Oleh karenanya, sudah semestinyalah setiap pasangan suami istri mengerti & memahami apa sebenarnya tujuan ikatan perkawinan yang mereka lakukan itu. Dan sebagai orang yang beragama Islam, setidaknya ada lima hal yang menjadi tujuan perkawinan tersebut.
1. Memenuhi tuntutan naluri manusia yang asasi
Perkawinan merupakan fitrah manusia, dimana satu-satunya jalan yang sah untuk memenuhi kebutuhan tersebut hanyalah dengan aqad nikah (melalui jenjang perkawinan), bukan dengan cara-cara hewani seperti kumpul kebo, melacur, berzina, lesbian, homoseksual, dan perilaku menyimpang lainnya yang tidak semestinya dilakukan manusia yang jelas-jelas berbeda dengan binatang.
2. Membentengi ahlak yang luhur
Sasaran utama dari disyari’atkannya perkawinan dalam Islam di antaranya ialah untuk membentengi martabat manusia dari perbuatan kotor dan keji, yang akan menurunkan martabat manusia layaknya binatang. Islam memandang perkawinan dan pembentukan keluarga sebagai sarana efefktif untuk memelihara pemuda dan pemudi dari kerusakan, dan melindungi masyarakat dari kekacauan.
3. Menegakkan rumah tangga yang Islami
Setiap muslim harus sanggup menegakkan rumah tangga yang berpondasikan aturan-aturan Islam. Ketika suami-istri sudah tidak sanggup lagi menegakkan aturan-aturan tersebut, maka Islam membenarkan adanya perceraian (thalaq) sebagaimana tertuang dalam surat Al-Baqarah (2) ayat 229.
4. Meningkatkan ibadah kepada Allah
Menurut konsep Islam, hidup sepenuhnya untuk beribadah kepada Allah dan berbuat baik kepada sesama manusia. Dari sudut pandang ini, rumah tangga adalah salah satu lahan subur bagi peribadatan dan amal shalih di samping ibadat dan amal-amal shalih yang lain, termasuk didalamnya hubungan suami istri-pun termasuk ibadah (sedekah).
5. Menghasilkan keturunan yang shalih
Tujuan lain perkawinan adalah untuk melestarikan dan mengembangkan bani Adam, Allah berfirman :
“Allah telah menjadikan dari diri-diri kamu itu pasangan suami istri dan menjadikan bagimu dari istri-istri kamu itu, anak-anak dan cucu-cucu, dan memberimu rezeki yang baik-baik. Maka mengapakah mereka beriman kepada yang bathil dan mengingkari nikmat Allah ?”. (An-Nahl : 72).

Ketika pasangan sumi-istri memahami dan sepakat terhadap tujuan perkawinan tersebut, maka kekerasan semestinya dapat dihindari karena semua permasalahan rumah tangga telah ada solusinya, bahkan bilamana perlu hingga melalui perceraian atau thalaq.

Senin, 11 April 2011

Penuhi 4 Nutrisi Otak

Otak selalu ditantang untuk memulai atau mempelajari hal-hal baru untuk lebih aktif dalam membentuk jalur-jalur komunikasi antar sel yang membuat otak lebih mudah untuk menerima dan menyimpan informasi-informasi baru. 

Untuk pemilihan makanan otak, kenalilah fungsi masing-masing jenis zat gizi untuk otak yang dapat dibedakan menjadi empat kelompok utama yaitu asam lemak, protein, glukosa, dan antioksidan. 

Asam lemak pembangun otak 
Asam lemak Omega-3 merupakan jenis asam lemak esensial tak jenuh yang dibutuhkan untuk pembentukan membran sel otak dan membentuk sel-sel baru. Selain bermanfaat bagi kesehatan jantung, Omega-3 berperan penting dalam meningkatkan kualitas hubungan antar sel syaraf dalam menjaga kesehatan fungsi kognitif otak kita. 

Salah satu jenis asam lemak Omega-3 yaitu DHA, banyak terkandung di dalam Ikan laut seperi salmon dan mackerel. DHA dapat meningkatkan kualitas pertukaran informasi antar sel saraf, bermanfaat dalam kesehatan sistem saraf pusat, memperkuat fungsi ingatan, dan dapat meningkatkan performa kerja otak. Jenis Omega-3 lainnya yaitu EPA merupakan salah satu anti-depresan alami untuk melawan depresi dan mencegah bad mood. 

Protein penghubung komunikasi 
Asam amino dari protein merupakan bahan dasar pembentuk senyawa kimia otak yang berfungsi sebagai penghubung komunikasi antar sel-sel otak serta pembawa pesan kepada bagian-bagian tubuh yaitu neurotransmitters. Makanan sumber protein seperti telur dan susu murni mengandung senyawa Kolin yang terlibat dalam pembentukan senyawa kimia otak Asetikolin yang berperan dalam meningkatkan kapasitas daya ingat, memori, konsentrasi dan juga kecerdasan otak. 

Sumber protein lainnya seperti kacang kedelai, selain mengandung Kolin juga mengandung Tyrosine, senyawa yang bermanfaat untuk menghasilkan anti depresan alami, dan Dopamine, 'feel good' hormon, yang berperan melawan stress, depresi, dan kepikunan. 

Glukosa pemberi kerja 
Otak dalam melakukan mendapatkan asupan energi secara kontinu agar kerjanya dapat berjalan dengan optimal. Sumber energi utama untuk otak berasal dari glukosa. 

Glukosa merupakan senyawa utama penghasil energi untuk sel otak dan untuk sel dalam tubuh lainnya. Glukosa dapat diperoleh dengan cara mengonsumsi makanan kaya karbohidrat seperti: nasi, jagung, roti, kentang, singkong, pasta gandum, dan oatmeal. Selain itu, buah-buahan seperti mangga, pisang, apel, jeruk, semangka yang banyak mengandung karbohidrat sederhana juga dapat digunakan sebagai sumber glukosa. 

Antioksidan sang pelindung 
Antioksidan berfungsi untuk melindungi otak dari kerusakan serta proses penuaan (brain aging) akibat dari adanya radikal bebas dan stres oksidatif pada jaringan sel otak. Antioksidan seperti Vit C, Vit E, Beta Carotene, Phenols, Folate, dan Lycopene secara alami banyak terkandung di dalam buah-buahan dan sayur-sayuran yang bermanfaat tidak hanya untuk kesehatan otak tapi juga baik bagi kesehatan tubuh. 

Dalam buah mangga dan tomat misalnya, banyak mengandung antioksidan anti-kanker yaitu Beta-Carotene dan Lycopene. Di dalam sayuran seperti kubis, mengandung antioksidan Folate yang juga bermanfaat bagi kesehatan jantung. Sebagai rule of thumb dalam pemilihan sumber antioksidan, pilihlah buah-buahan atau sayuran berwarna cerah. 

Semakin berwarna maka kandungan antioksidannya juga akan semakin tinggi. Oleh karena itu buatlah menu makanan sehari-hari menjadi lebih berwarna. 

(Majalah Men's Fitness Indonesia edisi April 2011)