Pengurus PMR SMABHATIG

Mengetahui sesuatu dan memahami segala sesuatu adalah lebih baik daripada mengetahui segala sesuatu, tetapi tidak memahami sesuatu.

Selasa, 28 Juni 2011

Pengertian Pola Asuh Orang Tua

Setiap orang tua pasti menginginkan anaknya menjadi orang yang berkepribadian baik, sikap mental yang sehat serta akhlak yang terpuji. Orang tua sebagai pembentuk pribadi yang pertama dalam kehidupan anak, dan harus menjadi teladan yang baik bagi anak-anaknya. Sebagaimana yang dinyatakan oleh Zakiyah Daradjat, bahawa Kepribadian orang tua, sikap dan cara hidup merupakan unsur-unsur pendidikan yang secara tidak langsung akan masuk ke dalam pribadi anak yang sedang tumbuh.

Dalam mendidik anak, terdapat berbagai macam bentuk pola asuh yang bisa dipilih dan digunakan oleh orang tua.

Pola asuh terdiri dari dua kata yaitu pola dan asuh. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pola berarti corak, model, sistem, cara kerja, bentuk (struktur) yang tetap. Sedangkan kata asuh dapat berati menjaga (merawat dan mendidik) anak kecil, membimbing (membantu; melatih dan sebagainya), dan memimpin (mengepalai dan menyelenggarakan) satu badan atau lembaga. Lebih jelasnya, kata asuh adalah mencakup segala aspek yang berkaitan dengan pemeliharaan, perawatan, dukungan, dan bantuan sehingga orang tetap berdiri dan menjalani hidupnya secara sehat. Menurut Dr. Ahmad Tafsir pola asuh berarti pendidikan, sedangkan pendidikan adalah bimbingan secara sadar oleh pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani anak didik menuju terbentuknya kepribadian yang utama.

Jadi pola asuh orang tua adalah suatu keseluruhan interaksi antara orang tua dengan anak, di mana orang tua bermaksud menstimulasi anaknya dengan mengubah tingkah laku, pengetahuan serta nilai-nilai yang dianggap paling tepat oleh orang tua, agar anak dapat mandiri, tumbuh dan berkembang secara sehat dan optimal.

Selasa, 14 Juni 2011

Karl Landsteiner

Karl Landsteiner adalah ilmuwan penting pada abad 20 terutama dalam bidang ilmu Kedokteran. Penemuannya mengenai klasifikasi golongan darah A, B, AB dan O, menghantarkannya meraih nobel dibidang kedokteran tahun 1930. Ia lahir di Wina Austria 14 Juni 1868, anak seorang doktor hukum dan jurnalis terkenal yang meninggal sejak Karl berusia 6 tahun.
 
Sejak masih pelajar Karl telah berkecimpung dalam dunia riset. Ia mempublikasikan risetnya tentang pengaruh diet terhadap komposisi abu darah. Ketika dewasa ia belajar ilmu kedokteran di Universitas Wina dan lulus tahun 1891. Ia juga aktif dalam penelitian bidang Kimia di Laboratorium Hantzsch di Zurich, Lab Emil Fischer di Wurzburg dan Lab E Bambebger di Munich. Setelah berkelana di Jerman dan Swiss, ia kembali ke Wina tahun 1896 dan bekerja sebagai asisten Max von Gruber di Institut Higiene Wina. Tahun 1898-1908 ia menjadi asisten di Departemen Anatomi Patologis Universitas Wina dan bekerja bersama Prof A Weichselbaum-penemu bakteri pneumococcus penyebab meningitis.
 
Landsteiner justru banyak berkecimpung dalam bidang fisiologi daripada anatomi. Setelah 20 tahun bekerja ia bersama rekan-rekannya mempublikasikan penelitian mengenai anatomi abnormal dan kekebalan tubuh. Ia berhasil menemukan faktor-faktor kekebalan tubuh manusia. Sumbangan Landsteiner pada bidang patologis, histologi dan imunologi amat besar. Ia melakukan observasi secara cermat. Penemuannya yang sangat terkenal adalah mengenai penggolongan darah yang dipakai hingga sekarang.
 
Tahun 1875 ia menyakatan jika manusia ditransfusi darah hewan, maka darah asing ini akan menggumpal dan pecah dalam pembuluh darah manusia. Ia menunjukkan reaksi yang sama juga terjadi pada transfusi antar manusia dapat menyebabkan syok atau reaksi lainnya. Penemuannya ini awalnya kurang mendapat perhatian hingga tahun 1901. Di tahun tersebut ia mengklasifikasikan golongan darah menjadi A,B,AB dan O. Dia juga menunjukkan bahwa transfusi antar golongan darah A atau B tidak menyebabkan kerusakan sel seperti jika transfusi dilakukan pada golongan darah yang berbeda.
 
Tahun 1919 Landsteiner bekerja di Institut Rockefeller untuk riset kedokteran di New York. Ia bersama Levine dan Wiener bekerjasama melakukan penelitian lebih lanjut mengenai golongan darah. Ketiga ilmuwan ini juga merintis penemuan faktor –Rh dalam darah yang menghubungkan darah manusia dengan darah kera rhesus. Hingga akhir hayatnya Landsteiner terus meneliti golongan darah dan aspek kimia antigen, antibodi, dan faktor-faktor kekebalan darah. Tahun 1939 ia diangkat menjadi Profesor Emeritus di Institut Rockefeller. Ia meninggal 24 Juni 1943 akibat serangan jantung.