Pengurus PMR SMABHATIG

Mengetahui sesuatu dan memahami segala sesuatu adalah lebih baik daripada mengetahui segala sesuatu, tetapi tidak memahami sesuatu.

Minggu, 28 Agustus 2011

Pengaruh Lingkungan Keluarga Terhadap Prestasi Belajar Anak

Lingkungan keluarga merupakan media pertama dan utama yang secara langsung atau tidak langsung berpengaruh terhadap perilaku dalam perkembangan anak didik, termasuk didalamnya prestasi belajar anak didik. Pendidikan keluarga adalah fundamen atau dasar dari pendidikan anak selanjutnya. Hasil-hasil pendidikan yang diperoleh anak dalam keluarga menentukan pendidikan anak itu selanjutnya, baik di sekolah maupun di masyarakat.

C. G. Salzmann (1744-1811), seorang penganut aliran philantropium, yang telah mengkritik dan mengecam pendidikan yang telah dilakukan oleh para orang tua waktu itu. Dalam karangannya, Kresbuchlein (buku Udang Karang) mengatakan, bahwa segala kesalahan anak-anak itu adalah akibat dari perbuatan pendidik-pendidiknya, terutama orang tua. Orang tua pada masa Salzmann dipandangnya sebagai penindas yang menyiksa anaknya dengan pukulan yang merugikan kesehatannya, dan menyakiti perasaan-perasaan kehormatannya.

Adapun faktor keluarga ini dapat di golongkan menjadi lima golongan, yaitu :
 
Cara mendidik anak 
Setiap keluarga mempunyai spesifikasi dalam mendidik. Ada keluarga yang cara mendidik anak secara diktator militer, ada yang demokratis di mana pendapat anak diterima oleh orang tua. Tetapi ada juga keluarga yang acuh dengan pendapat setiap anggota keluarga..
 
Hubungan orang tua dan anak
Ada keluarga yang hubungan anak dan orang tua dekat sekali sehingga anak tidak mau lepas dari orang tuanya. Bahkan ke sekolah pun susah. Ia takut terjadi sesuatu dengan orang tuanya. Pada anak-­anak yang berasal dari hubungan keluarga demikian kadang-kadang mengakibatkan anak menjadi tergantung.
Sikap orang tua

Hal ini tidak dapat dihindari, karena secara tidak langsung anak adalah gambaran dari orang tuanya. Jadi sikap orang tua menjadi contoh bagi anak.
 
Ekonomi keluarga 
Faktor ekonomi sangat besar pengaruhnya terhadap kehidupan rumah tangga. Keharmonisan hubungan antara orang tua dan anak kadang-kadang tidak dapat terlepas dari faktor ekonomi. Begitu pula faktor keberhasilan seseorang.

Pada keluarga yang ekonominya kurang mungkin dapat menyebabkan anak kekurangan gizi, kebutuhan-kebutuhan anak mungkin tidak dapat terpenuhi. Selain itu ekonomi yang kurang menyebabkan suasana rumah menjadi muram dan gairah untuk belajar tidak ada.

Tetapi hal ini tidak mutlak demikian. Kadang-kadang kesulitan ekonomi bisa menjadi pendorong anak untuk lebih berhasil, sebaliknya bukan berarti pula ekonomi yang berlebihan tidak akan menyebabkan kesulitan belajar. Pada ekonomi yang berlebihan anak mungkin akan selalu dipenuhi semua kebutuhannya, sehingga perhatian anak terhadap pelajaran-pelajaran sekolah akan berkurang karena anak terlalu banyak bersenang-senang, misalnya dengan permainan yang beraneka ragam atau pergi ke tempat-tempat hiburan dan lain-lain.
Suasana dalam keluarga

Suasana rumah juga berpengaruh dalam membantu belajar anak. Apabila suasana rumah itu selalu gaduh, tegang, sering ribut dan bertengkar, akibatnya anak tidak dapat belajar dengan baik, karena belajar membutuhkan ketenangan dan konsentrasi.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Anak
 
Banyak faktor yang mempengaruhi prestasi belajar anak. Faktor-faktor tersebut dapat berasal dari dalam diri anak dan dapat pula berasal dari luar diri anak. Salah satu diantara faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar anak adalah faktor orang tua yang dalam banyak hal menempati peranan yang cukup penting. Hal ini dikarenakan orang tua merupakan tokoh yang penting di dalam kehidupan seorang anak.

Berikut adalah faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar seseorang (anak/siswa) yang menurut beberapa pendapat :

H.M. Alisuf Sabri mengatakan bahwa ada berbagai faktor yang mempengaruhi prestasi belajar anak yang secara garis besar dibagi menjadi dua, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
 
Faktor-faktor internal
  1. Faktor fisiologis siswa, seperti kondisi kesehatan dan kebugaran fisik, serta kondisi panca inderanya terutama penglihatan dan pendengaran.
  2. Faktor psikologis siswa, seperti minat, bakat, intelegensi, motivasi, dan kemampuan-kemampuan kognitif seperti kemampuan persepsi, ingatan, berpikir dan kemampuan dasar pengetahuan (bahan apersepsi) yang dimiliki siswa.
Faktor-faktor eksternal
  1. Faktor lingkungan; faktor ini terbagi dua, yaitu pertama faktor lingkungan alam atau non sosial seperti keadaan suhu, kelembaban udara, waktu (pagi, siang, malam), letak sekolah, dan sebagainya. Kedua faktor lingkungan sosial seperti manusia dan budayanya.
  2. Faktor instrumental, antara lain gedung atau sarana fisik kelas, sarana atau alat pengajaran, media pengajaran, guru dan kurikulum atau materi pelajaran serta strategi belajar mengajar.
Sedangkan M. Dalyono berpendapat bahwa ada 2 faktor yang menentukan pencapaian hasil belajar, yaitu :
-Faktor internal-

1) Kesehatan jasmani dan rohani
Orang yang belajar membutuhkan kondisi badan yang sehat. Orang yang badannya sakit akibat penyakit-penyakit kelelahan tidak akan dapat belajar dengan efektif.

2) Intelegensi
Intelegensi pada umumnya diartikan dengan kecerdasan. Dalam proses belajar tingkat intelegensi siswa sangat berpengaruh terhadap prestasi siswa.

3) Bakat
Bakat adalah potensi atau kemampuan. Orang tua kadang-kadang tidak memperhatikan faktor bakat ini. Sering anak diarahkan sesuai dengan keinginan orang tuanya, bukan pada bakat anaknya.

4) Minat
Minat adalah suatu gejala psikis yang berkaitan dengan objek atau aktivitas yang menstimulus perasaan senang pada individu.

5) Motivasi
Motivasi yang berhubungan dengan kebutuhan, motif , dan tujuan, sangat mempengaruhi kegiatan dan hasil belajar.

6) Cara belajar 
Anak yang tidak setiap hari belajar, tetapi dibiarkan dulu menunggu saat hampir ulangan baru belajar, sehingga bahan-bahan pelajaran akan tertimbun sampai saat ulangan, tentu nilainya akan berbeda dengan anak yang dibiasakan belajar sedikit demi sedikit setiap hari secara teratur, meskipun hanya sebentar.
 
-Faktor eksternal-
Menurut pendapat M. Dalyono, faktor eksternal yang mempengaruhi prestasi belajar anak adalah keluarga. Faktor ini mencakup ; cara mendidik anak, hubungan orang tua dan anak, sikap orang tua, ekonomi keluarga dan suasana dalam keluarga.