Rasa sakit yang hilang setelah melakukan penanganan, bukan berarti
fungsi organ tubuh Anda yang cedera sudah pulih sepenuhnya. Mengapa?
Karena penyebab cedera memar adalah robeknya jaringan otot yang akan
menghasilkan celah, dan celah robekan ini akan diisi oleh darah.
Darah akan membuat jaringan otot yang sobek menyatu kembali, tapi jaringan baru ini tidak akan sama kekuatan dan elastisitasnya dengan jaringan yang lama, maka dari itu Anda akan mengalami keterbatasan gerak.
Contohnya bagi penderita cedera bahu. Bila dulu Anda mampu memutar bahu secara leluasa, pasca cedera, mungkin memasang ikat pinggang atau menggaruk punggung saja Anda tidak bisa karena merasa kaku dan nyeri.
Untuk mengembalikan fungsinya seperti semula, bagian cedera harus dilatih. Berikut penjelasan dari Dr. Michael Triangto, SpKo., Dokter spesialis kesehatan yang juga menjabat sebagai Kepala Bidang Kedokteran Olahraga, Litbang PB. PBSI.
Lakukan perenggangan (stretching)
Tujuan dari peregangan adalah untuk melenturkan jaringan otot yang baru. Karena kekuatan otot baru ini tidak kuat, maka akan rawan terkena cedera lanjutan bila melakukan aktivitas tertentu, terutama olahraga. Stretching pun harus dilakukan secara bertahap dan jangan dipaksakan. Lakukan semampu Anda dan lakukan secara rutin dua atau tiga kali dalam sehari.
Pemanasan di bagian cedera
Peregangan pada bagian yang cedera tadi akan sebaiknya diawali dengan proses pemanasan terlebih dahulu. Proses pemanasan ini bisa menggunakan handuk panas atau direndam di air panas terlebih dahulu. Ini dimaksudkan agar jaringan-jaringan otot yang cedera memuai sehingga akan lebih elastis saat melakukan stretching.
Pijatan lembut
Setelah melakukan pemanasan dan stretching, lakukan pijatan lembut di area cedera untuk meluruskan jaringan yang kaku. Pijatan ini dapat berfungsi menyatukan kembali jaringan yang terputus, serta meluruskannya agar dapat berfungsi seperti sedia kala. Tapi ingat, pijatan harus dilakukan secara perlahan, karena mungkin saja pijatan yang salah atau terlalu keras justru menyebabkan cedera baru.
Pamakaian support
Pemakaian support atau alat penahan ini untuk mencegah cedera lebih meluas. Support akan membuat bagian cedera Anda tidak bergeser, karena jika terus bergeser, proses penyembuhan akan menjadi lebih lama. Dengan memakai support, diharapkan jaringan yang sobek bisa cepat menyatu kembali.
Lakukan test perkembangan
Test ini untuk mengetahui seberapa besar progres pemulihan cedera Anda. Cara yang paling mudah adalah dengan mengukur tingkat kesuksesan Anda mencapai suatu titik tertentu dari awal Anda sembuh cedera. Contohnya Anda baru saja pulih dari cedera bahu. Pasti Anda tidak akan mampu menggerakannya semaksimal dulu.
Untuk awalnya misalkan Anda hanya sanggup mengangkat tangan Anda setinggi x cm, lalu seminggu kemudian, dengan melakukan langkah di atas, Anda ukur kembali apakah tangan Anda sudah bisa diangkat melebihi tanda x tersebut.
Lanjutkan terus latihannya sampai tangan Anda mampu bergerak seperti sedia kala. Bila ternyata perkembangannya tidak signifikan, sebaiknya langsung periksakan ke dokter.
(Majalah Men's Fitness Indonesia, edisi agustus 2012)
Darah akan membuat jaringan otot yang sobek menyatu kembali, tapi jaringan baru ini tidak akan sama kekuatan dan elastisitasnya dengan jaringan yang lama, maka dari itu Anda akan mengalami keterbatasan gerak.
Contohnya bagi penderita cedera bahu. Bila dulu Anda mampu memutar bahu secara leluasa, pasca cedera, mungkin memasang ikat pinggang atau menggaruk punggung saja Anda tidak bisa karena merasa kaku dan nyeri.
Untuk mengembalikan fungsinya seperti semula, bagian cedera harus dilatih. Berikut penjelasan dari Dr. Michael Triangto, SpKo., Dokter spesialis kesehatan yang juga menjabat sebagai Kepala Bidang Kedokteran Olahraga, Litbang PB. PBSI.
Lakukan perenggangan (stretching)
Tujuan dari peregangan adalah untuk melenturkan jaringan otot yang baru. Karena kekuatan otot baru ini tidak kuat, maka akan rawan terkena cedera lanjutan bila melakukan aktivitas tertentu, terutama olahraga. Stretching pun harus dilakukan secara bertahap dan jangan dipaksakan. Lakukan semampu Anda dan lakukan secara rutin dua atau tiga kali dalam sehari.
Pemanasan di bagian cedera
Peregangan pada bagian yang cedera tadi akan sebaiknya diawali dengan proses pemanasan terlebih dahulu. Proses pemanasan ini bisa menggunakan handuk panas atau direndam di air panas terlebih dahulu. Ini dimaksudkan agar jaringan-jaringan otot yang cedera memuai sehingga akan lebih elastis saat melakukan stretching.
Pijatan lembut
Setelah melakukan pemanasan dan stretching, lakukan pijatan lembut di area cedera untuk meluruskan jaringan yang kaku. Pijatan ini dapat berfungsi menyatukan kembali jaringan yang terputus, serta meluruskannya agar dapat berfungsi seperti sedia kala. Tapi ingat, pijatan harus dilakukan secara perlahan, karena mungkin saja pijatan yang salah atau terlalu keras justru menyebabkan cedera baru.
Pamakaian support
Pemakaian support atau alat penahan ini untuk mencegah cedera lebih meluas. Support akan membuat bagian cedera Anda tidak bergeser, karena jika terus bergeser, proses penyembuhan akan menjadi lebih lama. Dengan memakai support, diharapkan jaringan yang sobek bisa cepat menyatu kembali.
Lakukan test perkembangan
Test ini untuk mengetahui seberapa besar progres pemulihan cedera Anda. Cara yang paling mudah adalah dengan mengukur tingkat kesuksesan Anda mencapai suatu titik tertentu dari awal Anda sembuh cedera. Contohnya Anda baru saja pulih dari cedera bahu. Pasti Anda tidak akan mampu menggerakannya semaksimal dulu.
Untuk awalnya misalkan Anda hanya sanggup mengangkat tangan Anda setinggi x cm, lalu seminggu kemudian, dengan melakukan langkah di atas, Anda ukur kembali apakah tangan Anda sudah bisa diangkat melebihi tanda x tersebut.
Lanjutkan terus latihannya sampai tangan Anda mampu bergerak seperti sedia kala. Bila ternyata perkembangannya tidak signifikan, sebaiknya langsung periksakan ke dokter.
(Majalah Men's Fitness Indonesia, edisi agustus 2012)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar