Pada halaman ini, selanjutnya akan disajikan tentang langkah berikutnya dari tindakan penilaian yaitu Riwayat Penderita....
D. RIWAYAT KORBAN
ilustrasi gambar kartu riwayat penderita
Pada
sebuah penilaian korban yang terarah, wawancara atau tanya jawab perlu
dilakukan baik untuk mengetahui penyebab atau pencetus suatu kejadian,
mekanisme kejadian atau perjalanan suatu penyakit.
Wawancara
atau tanya jawab dapat dilakukan dengan korban (bila sadar), keluarga
atau juga saksi mata dan bila memang diperlukan bisa mewawancarai
semuanya guna meminta keterangan yang lebih rinci mengingat Riwayat
Penyakit sangat penting pada kasus medis.
Untuk memudahkan wawancara atau tanya jawab ini dikenal dengan akronim:K - O - M - P - A - K
K = Keluhan utama (gejala dan tanda)
Sesuatu
yang sangat dikeluhkan oleh korban, gejalanya adalah hal-hal yang hanya
dapat dirasakan oleh korban saja misalnya nyeri, pusing dan sakit.
Tanda adalah hal yang dapat diamati oleh orang lain, baik dilihat,
didengar atau diraba. Saat melakukan Tanya Jawab hindari jawaban "Ya"
atau "Tidak" atau pertanyaan yang jawabannya terarah.
Usahakan memberikan pertanyaan terbuka sehingga penderita memiliki kesempatan untuk mengekspresikannya.
O = Obat-obatan yang diminum
Tanyakan
apakah korban sedang dalam suatu pengobatan, mungkin saja gangguan yang
dialami adalah akibat lupa meminum obat tertentu. Hal ini sering
menjadi suatu pentunjuk dalam menghadapi suatu kasus medis.
Contohnya
adalah seorang penderita kencing manis lupa meminum obat sebelum makan,
yang mungkin akan mengalami masalah akibat kadar gula darah yang
tinggi.
M = Makanan / Minuman terakhir
Peristiwa
ini mungkin menjadi dasar terjadinya kehilangan respon pada korban, hal
ini juga penting untuk diketahui bila ternyata korban kemudian harus
menjalani pembedahan di rumah sakit.
Pertanyaan seputar ini akan sangat bermanfaat bila menemui kasus keracunan, terutama keracunan melalui saluran cerna.
P = Penyakit yang diderita
Riwayat
penyakit yang sedang diderita atau pernah diderita yang mungkin
berhubungan dengan keadaan yang dialami korban pada saat ini, misalnya
keluhan sesak nafas dengan riwayat gangguan jantung 3 tahun yang lalu
dan sebagainya.
A = Alergi yang dialami
Perlu
juga diketahui apakah penyebab kelainan pada korban ini disebabkan oleh
alergi terhadap bahan-bahan tertentu. Umumnya korban atau keluarganya
sudah mengetahui bagaimana mengatasi keadaan darurat. Kasus alergi di
Indonesia masih agak jarang walaupun kejadiannya makin meningkat.
K = Kejadian
Kejadian
yang dialami korban, sebelum kecelakaan atau sebelum timbulnya gejala
dan tanda penyakit yang diderita saat ini. Pertanyaan ini dapat membantu
menentukan apakah suatu kasus yang kita hadapi murni trauma atau murni
medis atau gabungan keduanya dimana yang satu jadi penyebab dan yang
lain menjadi akibat.
Penolong tidak membuat diagnosa akan tetapi dapat membuat kesimpulan berdasarkan hasil temuannya
(bersambung....)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar