Sejak tertular sampai dengan mendapat infeksi oportunistik, tidak mudah menyatakan seseorang mengidap HIV, hanya dengan melihat fisiknya, tetapi secara dini seseorang dapat diketahui mengidap HIV/AIDS dengan uji HIV di laboratorium. Untuk mengukur adanya zat anti (antibodi) dalam darahnya. Seseorang yang tertular HIV melampaui tahapan (atau stadium) sebagai berikut:
Stadium Inkubasi :
Virus menginfeksi tubuh dan bersembunyi dalam sel darah putih. Umumnya, belum menunjukkan gejala apa-apa. Sebagian orang mungkin merasa lelah, kehilangan selera makan, sedikit pembengkakan pada kelenjar getah bening (di ketiak, leher dan paha). Pada masa ini, HIV dalam darah belum dapat ditentukan, namun ia telah mampu menularkan HIV pada orang lain.
Stadium Awal :
Sesudah 2-6 bulan, baru pemeriksaan darah tersebut akan
menunjukkan tanda HIV positif atau disebut seropositif. Artinya dalam
tubuh orang tersebut telah terbentuk zat anti (Antibodi) terhadap
virus HIV. Seseorang yang seropositif HIV, kemung-kinan akan tetap
sehat, atau menderita tanda atau gejala pesakitan biasa antara lain :
Pembengkakan kelenjar getah bening, berkurangnya berat badan,
berkeringat, diare dan beberapa infeksi ringan.
Stadium Tenang (Window Period):
Masa ini umumnya berjalan antara 2 – 10 tahun, rata-rata 5
tahun. Pada masa ini orang yang seropositif terhadap HIV secara
fisik mungkin kelihatan sehat dan normal tahu sakit ringan
yang umum. Namun secara perlahan-lahan, HIV akan menghancurkan
sistem kekebalannya.
Pada masa ini virus akan menghancurkan sebagian besar atau seluruh
sistem kekebalan tubuh, sehingga mulai nampak adanya infeksi
opportunistik. antara lain : radang paru-paru, kanker kulit, TBC,
penyakit syaraf, penyakit saluran cerna dan berbagai kanker lainnya.
Pennyakit-penyakit ini sulit disembuhkan, dan umumnya bila keadaan umum
penderita semakin memburuk, penyakit tersebut menyebabkan kematiannya.
Dari gambaran tersebut menjadi
amat jelas bahwa hanya dengan pemeriksaan darah saja, seseorang bisa
ditentukan apakah tertular HIV atau tidak. Pemeriksaan darah sebenarnya
bukan menemukan HIV, namun menemukan serum anti terhadap HIV yang masuk
ke dalam darah. Itu sebabnya dalam stadium inkubasi, pada saat serum
anti belum terbentuk, pemeriksaan darah tidak mendapatkan adanya
penularan, namun HIV sudah ada dalam darah dan dapat ditularkan kepada
orang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar