BAGAIMANA HIV DAPAT DITULARKAN ?
Bila seseorang telah seropositif terhadap HIV, maka dalam
tubuhnya telah mengandung HIV. Dalam jumlah besar HIV terdapat dalam
darah, cairan vagina, air mani serta produk darah lainnya. Apabila
sedikit darah atau cairan tubuh lain dari pengidap HIV berpindah secara
langsung ke tubuh orang lain yang sehat, maka ada kemungkinan orang lain
tersebut tertular AIDS. Cara penularan yang paling umum ialah:
senggama, transfusi darah, jarum suntik dan kehamilan. Penularan lewat
produk darah lain, seperti ludah, kotoran, keringat, dll. secara
teoritis mungkin bisa terjadi, namun resikonya sangat kecil
Penularan lewat senggama :
Pemindahan yang paling umum dan paling sering terjadi ialah melalui senggama, dimana HIV dipindahkan melalui cairan sperma atau cairan vagina. Adanya luka pada pihak penerima akan memperbesar kemungkinan penularan. Itulah sebabnya pelaku senggama yang tidak wajar (lewat dubur terutama), yang cenderung lebih mudah menimbulkan luka, memiliki kemungkinan lebih besar untuk tertular HIV.
Pemindahan yang paling umum dan paling sering terjadi ialah melalui senggama, dimana HIV dipindahkan melalui cairan sperma atau cairan vagina. Adanya luka pada pihak penerima akan memperbesar kemungkinan penularan. Itulah sebabnya pelaku senggama yang tidak wajar (lewat dubur terutama), yang cenderung lebih mudah menimbulkan luka, memiliki kemungkinan lebih besar untuk tertular HIV.
Penularan lewat transfusi darah :
Jika darah yang ditranfusikan telah terinfeksi oleh HIV , maka virus HIV akan ditularkan kepada orang yang menerima darah, sehingga orang itupun akan terinfeksi virus HIV. Risiko penularan melalui transfusi darah ini hampir 100 %.
Jika darah yang ditranfusikan telah terinfeksi oleh HIV , maka virus HIV akan ditularkan kepada orang yang menerima darah, sehingga orang itupun akan terinfeksi virus HIV. Risiko penularan melalui transfusi darah ini hampir 100 %.
Penularan lewat jarum suntik :
Model penularan lain secara teoritis dapat terjadi antara lain melalui :
Model penularan lain secara teoritis dapat terjadi antara lain melalui :
- Penggunaan akupunktur (tusuk jarum), tatoo, tindikan.
- Penggunaan alat suntik atau injeksi yang tidak steril, sering dipakai oleh para pengguna narkoba suntikan, juga suntikan oleh petugas kesehatan liar.
Penularan lewat kehamilan :
Jika ibu hamil yang dalam tubuhnya terinfeksi HIV , maka HIV dapat menular ke janin yang dikandungnya melalui darah dengan melewati plasenta. Risiko penularan Ibu hamil ke janin yang dikandungnya berkisar 20% - 40%. Risiko ini mungkin lebih besar kalau ibu telah menderita kesakitan AIDS (full blown).
Jika ibu hamil yang dalam tubuhnya terinfeksi HIV , maka HIV dapat menular ke janin yang dikandungnya melalui darah dengan melewati plasenta. Risiko penularan Ibu hamil ke janin yang dikandungnya berkisar 20% - 40%. Risiko ini mungkin lebih besar kalau ibu telah menderita kesakitan AIDS (full blown).
BAGAIMANA HIV TIDAK DITULARKAN?
Dengan demikian jelas pula bahwa semua hal yang tidak berkait dengan model penularan langsung seperti di atas, kemungkinan sangat besar tidak akan menularkan HIV. Misalnya:
• Berjabat tangan dengan para penderita AIDS.
• Memberikan P3K dengan prosedur yang benar.
• Bermain bersama dengan pengidap HIV.
• Berciuman tanpa kontak cairan mulut atau darah dari luka
• Tidur bersama dengan penderita AIDS.
• Digigit nyamuk atau serangga.
• Bertukar pakaian atau barang lain milik pengidap HIV.
• Berak atau kencing di WC Umum.
• Berenang bersama dengan para penderita AIDS.
• Anak yang digendong oleh Pengidap AIDS.
• Naik bis yang penuh sesak dengan para penderita AIDS.
• Percikan ludah, batuk atau bersin dari penderita AIDS.
• Merawat pengidap AIDS sesuai prosedur.
• Makan dan minum bersama dengan pengidap AIDS.
Dengan demikian jelas pula bahwa semua hal yang tidak berkait dengan model penularan langsung seperti di atas, kemungkinan sangat besar tidak akan menularkan HIV. Misalnya:
• Berjabat tangan dengan para penderita AIDS.
• Memberikan P3K dengan prosedur yang benar.
• Bermain bersama dengan pengidap HIV.
• Berciuman tanpa kontak cairan mulut atau darah dari luka
• Tidur bersama dengan penderita AIDS.
• Digigit nyamuk atau serangga.
• Bertukar pakaian atau barang lain milik pengidap HIV.
• Berak atau kencing di WC Umum.
• Berenang bersama dengan para penderita AIDS.
• Anak yang digendong oleh Pengidap AIDS.
• Naik bis yang penuh sesak dengan para penderita AIDS.
• Percikan ludah, batuk atau bersin dari penderita AIDS.
• Merawat pengidap AIDS sesuai prosedur.
• Makan dan minum bersama dengan pengidap AIDS.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar