Rabu, 16 Mei 2012

Kesalahan Penanganan pada Penderita yang Jatuh Pingsan

Bila menolong orang yang tiba-tiba jatuh pingsan, seringkali terjadi salah penanganan. Korban sering didudukkan bahkan diberi minum dalam posisi berbaring. Cara tersebut sangat salah dan justru membahayakan penderita. Selain menghambat pasokan darah ke otak juga akan membahayakan jalan napas penderita.

Pingsan adalah sebuah kondisi seseorang tiba-tiba kehilangan kesadarannya.
Kehilangan kesadaran ini diikuti dengan melemahnya kerja otot sehingga penderita jatuh. Hal tersebut terjadi karena beberapa penyebab, antara lain karena menurunnya tekanan darah, epilepsi, gangguan jantung, pembuluh darah tidak mampu menjaga tekanan darah ke otak, dan -sangat jarang terjadi- terhentinya pasokan oksigen ke otak, yang dikenal dengan serangan ischaemic (kekurangan darah pada jaringan) sementara.

Pingsan bisa terjadi karena banyak sebab. Perbedaan pada setiap penyebab pingsan tersebut menjadi sangat penting untuk menentukan langkah perlakuan yang cepat dan tepat. Secara sederhana, pingsan menggambarkan keadaan seseorang yang kehilangan kesadaran dengan tiba-tiba, berhubungan dengan gangguan sementara pasokan darah ke otak.
 
Pingsan biasanya terjadi begitu cepat, hanya dalam beberapa detik saja. Biasanya, penderita merasakan tanda-tanda seperti pandangan yang semakin kabur, pusing seperti merasakan gempa bumi, meriang, dan berkeringat kendati di ruangan ber-AC. Penderita umumnya merasakan bahwa dirinya akan pingsan. Sementara orang lain biasanya menandai orang yang akan pingsan dengan tubuh terhuyung-huyung dan limbung, serta terasa akan ambruk.

Bila anda merasakan kondisi seperti ini, jangan membiarkan diri untuk tetap tegak atau duduk. Segera saja berbaring di atas tanah. Penyelamatan dengan cara menahan orang pingsan tetap tegak justru bisa berakibat lebih fatal bagi penderita karena bisa menghambat pemulihan pasokan darah ke otak. Kemungkinan buruknya adalah terjadi kejang otot dan serangan jantung. Kemungkinan lain, penderita semakin pucat dan semakin kehilangan keseimbangan, dan semakin mempercepat pingsannya. Pada keadaan tertentu, penderita akan mengeluarkan keringat dingin dan muntah-muntah.

Cara terbaik untuk menangani orang yang akan atau telah pingsan adalah membiarkan kepalanya sedekat mungkin ke tanah. Maksudnya antara lain untuk mengurangi tarikan gaya gravitasi yang dapat menyulitkan kerja jantung memompa darah ke otak.

Itulah sebabnya, mengapa sebaiknya kita menuntun atau membiarkan penderita yang akan jatuh pingsan berbaring di atas tanah atau lantai. Perlu juga diingat bahwa deskripsi dari saksi mata akan sangatmembantu guna memberikan penjelasan apakah penderita pingsan karena serangan jantung, atau karena kekurangan pasokan darah ke otak.

Pada orang yang tiba-tiba kehilangan kesadaran karena serangan jantung, biasanya tubuh penderita pada awalnya kaku, tubuhnya tersentak-sentak atau kejang-kejang. Hal lain yang tampak, penderita biasanya secara tak sadar menggigit lidah, atau menjadi tidak terkendali. Untuk menangani hal seperti itu harus dengan pertolongan tenaga ahli (dokter).

Sedangkan orang yang benar-benar mengalami kondisi pingsan bukan karena serangan jantung biasanya lunglai jatuh ke tanah dan langsung tergeletak dengan 'tenang' selama pingsannya. Begitu pasokan darah ke otak kembali normal, ia serta-merta akan siuman kembali. Minuman hangat dan manis dapat segera memulihkan kesadarannya

Perawatan
Pertolongan pertama kepada penderita pingsan antara lain:
  1. Cek pernafasan penderita. Jika mendesak hubungi tenaga medis terdekat.
  2. Longgarkan pakaian atau aksesoris di sekitar leher.
  3. Jaga penderita 10 -15 menit, tempatkan penderita pada ruang yang teduh dan berudara bebas.
  4. Jika orang itu muntah-muntah, miringkan kepalanya agar muntahnya dapat keluar dengan mudah dan tidak masuk lagi kedalam jalan pernafasan.
  5. Jika sudah siuman, berikan air putih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar