Rabu, 09 Mei 2012

Teknik Pertolongan Pertama (Gigitan Binatang Berbahaya)

METODE PERTOLONGAN PERTAMA 
(Gigitan Binatang Berbahaya)
Kasus-kasus yang Membutuhkan Pertolongan Pertama :
Gigitan Binatang
Gigitan binatang gigitan binatang dan sengatan, biasanya merupakan alat dari binatang tersebut untuk mempertahankan diri dari lingkungan atau sesuatu yang mengancam keselamatan jiwanya. Gigitan binatang terbagi menjadi dua jenis; yang berbisa (beracun) dan yang tidak memiliki bisa. Pada umumnya resiko infeksi pada gigitan binatang lebih besar daripada luka biasa.

Pertolongan Pertamanya adalah:
  1. Cucilah bagian yang tergigit dengan air hangat dengan sedikit antiseptik
  2. Bila pendarahan, segera dirawat dan kemudian dibalut
Ada beberapa jenis binatang yang sering menimbulkan ganguan saat melakukan kegiatan di alam terbuka, diantaranya:

1. Gigitan Ular
Tidak semua ular berbisa, akan tetapi hidup penderita/korban tergantung pada ketepatan diagnosa, maka pad keadaan yang meragukan ambillah sikap menganggap ular tersebut berbisa. Sifat bisa/racun ular terbagi menjadi 3, yaitu:
  1. Hematotoksin (keracunan dalam)
  2. Neurotoksin (bisa/racun menyerang sistem saraf)
  3. Histaminik (bisa menyebabkan alergi pada korban)
Nyeri yang sangat dan pembengkakan dapat timbul pada gigitan, penderita dapat pingsan, sukar bernafas dan mungkin disertai muntah. Sikap penolong yaitu menenangkan penderita adalah sangat penting karena rata-rata penderita biasanya takut mati.

Penanganan untuk Pertolongan Pertama
  1. Telentangkan atau baringkan penderita dengan bagian yang tergigit lebih rendah dari jantung.
  2. Tenangkan penderita, agar penjalaran bisa ular tidak semakin cepat
  3. Cegah penyebaran bias penderita dari daerah gigitan
  4. Torniquet di bagian proximal daerah gigitan pembengkakan untuk membendung sebagian aliran limfa dan vena, tetapi tidak menghalangi aliran arteri. Torniquet/ toniket dikendorkan setiap 15 menit selama + 30 detik
  5. Letakkan daerah gigitan dari tubuh
  6. Berikan kompres es
  7. Usahakan penderita setenang mungkin bila perlu diberikan petidine 50 mg/im untuk menghilangkan rasa nyeri
Perawatan luka
  1. Hindari kontak luka dengan larutan asam Kmn 04, yodium atau benda panas
  2. Zat anestetik disuntikkan sekitar luka jangan kedalam lukanya, bila perlu pengeluaran ini dibantu dengan pengisapan melalui breastpump sprit atau dengan isapan mulut sebab bisa ular tidak berbahaya bila ditelan (selama tidak ada luka di mulut).
  3. Bila memungkinkan, berikan suntikan anti bisa (antifenin)
Perbaikan sirkulasi darah
  1. Kopi pahit pekat
  2. Kafein nabenzoat 0,5 gr im/iv
  3. Bila perlu diberikan pula vasakonstriktor
Obat-obatan lain
  1. Toksoid tetanus 1 ml
  2. Antibiotic
2. Gigitan Lipan

Ciri-ciri
1. Ada sepasang luka bekas gigitan
2. Sekitar luka bengkak, rasa terbakar, pegal dan sakit biasanya hilang dengan sendirinya setelah 4-5 jam

Penanganan
1. Kompres dengan yang dingin dan cuci dengan obat antiseptik
2. Beri obat pelawan rasa sakit, bila gelisah bawa ke paramedik

3. Gigitan Lintah dan Pacet

 
Ciri-ciri
Pembengkakan, gatal dan kemerah-merahan (lintah)

Penanganan
1. Lepaskan lintah/pacet dengan bantuan air tembakau/air garam
2. Bila ada tanda-tanda reaksi kepekaan, gosok dengan obat atau salep anti gatal

4. Sengatan Lebah/Tawon dan Hewan Penyengat lainnya
Biasanya sengatan ini kurang berbahaya walaupun bengkak, memerah, dan gatal. Namun beberapa sengatan pada waktu yang sama dapat memasukkan racun dalam tubuh korban yang sangat menyakiti.

Perhatian :
Dalam hal sengatan lebah, pertama cabutlah sengat-sengat itu tapi jangan menggunakan kuku atau pinset, Anda justru akan lebih banyak memasukkan racun kedalam tubuh. Cobalah mengorek sengat itu dengan mata pisau bersih atau dengan mendorongnya ke arah samping. Balutlah bagian yang tersengat dan basahi dengan larutan garam inggris.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar