Gangguan pada sistem reproduksi laki-laki dapat meliputi gangguan pada
testis, epididimis, skrotum, dll. Berikut ini adalah beberapa
diantaranya :
A. Kanker testis
Termasuk jarang terjadi. Umumnya hanya terjadi pada rata-rata pria berusia 29-35 tahun yang berasal dari ras kaukasia. Meski jarang, penyakit ini sangat mematikan.Kanker ini memiliki dua jenis yaitu seminoma dan nonseminoma. Biasanya hanya menghantam satu testis saja. Gejala pertama dirasa dari munculnya sel-sel tumor adalah nyeri dan bengkak.
Termasuk jarang terjadi. Umumnya hanya terjadi pada rata-rata pria berusia 29-35 tahun yang berasal dari ras kaukasia. Meski jarang, penyakit ini sangat mematikan.Kanker ini memiliki dua jenis yaitu seminoma dan nonseminoma. Biasanya hanya menghantam satu testis saja. Gejala pertama dirasa dari munculnya sel-sel tumor adalah nyeri dan bengkak.
Hingga kini penyebab kanker testis masih belum pasti. Pria yang
memiliki testis tidak berkembang sempurna berisiko tinggi terkena
kanker. Demikian pula mereka yang terlahir dari ibu yang mengkonsumsi
hormon tambahan selama kehamilan.
Kanker testis umumnya terdiagnosa karena kehadiran substansi kimia tubuh seperti alpha fetoprotein dan beta human chorionic gonadotropin yang diproduksi sel-sel kanker. Pemeriksaan umumnya dilakukan melalui darah.
Meskipun tergolong jenis kanker langka namun mematikan. Sebab belum
ada obatnya. Meski demikian dengan perawatan tinggi dan menjaga kondisi
tubuh, sekitar 70% penyandang kanker testis dapat bertahan hidup lebih
lama. Kanker ini tidak menular bahkan terhadap pasangannya.
Dalam kondisi tertentu, untuk menghentikan sebaran sel kanker ke
bagian yang lainnya, seringkali mengharuskan membuang testis. Perawatan
selanjutnya termasuk operasi yang juga membersihkan jaringan lymphatic yang dicurigai sebagai sarang sel kanker.
Pada stadium awal atau pria dengan jenis kanker testis seminoma dilakukan terapi radiasi. Jika kanker telah menyebar sedemikian rupa umumnya dilakukan kemoterapi.
Efek samping dari setiap jenis upaya menghalangi sebaran kanker
bervariasi. Paling umum adalah stres. Meskipun membuang satu buah zakar
tidak otomatis membuat impoten. Namum jika jaringan lymphatic dibuang menyebabkan produksi sperma berkurang.
Terapi radiasi umumnya menyebabkan rasa terbakar dan kelelahan yang
amat sangat. Namun akan terus berkurang jika terapi selesai sepenuhnya.
Penyakit ini seringkali menyebabkan ketidaksuburan.
Sementara itu kemoterapi umumnya menyebabkan mual dan muntah-muntah, mengganggu sistem kekebalan tubuh, infertil dan botak.
Efek samping ini bisa bersifar temporer atau permanen. Namun yang
paling penting adalah memperhatikan tanda-tanda tubuh, apakah sel kanker
telah mati, masih ada, atau tumbuh kembali.
B. Epididimitis
Epididimitis adalah peradangan pada epididimis, yaitu saluran berkelok-kelok yang menghubungkan testis dengan vas deferens. Epididimitis biasanya disebabkan oleh infeksi atau oleh penyakit menular secara seksual ( PMS ) yang mengakibatkan rasa nyeri dan pembengkakan pada salah satu testis.
Epididimitis adalah peradangan pada epididimis, yaitu saluran berkelok-kelok yang menghubungkan testis dengan vas deferens. Epididimitis biasanya disebabkan oleh infeksi atau oleh penyakit menular secara seksual ( PMS ) yang mengakibatkan rasa nyeri dan pembengkakan pada salah satu testis.
c. Hernia Inguinal
Hernia Inguinal adalah gangguan atau kelainan yang ditandai dengan
sebagian usus terdorong menembus dinding abdominal dan masuk ke
selangkangan atau skrotum. Hernia terlihat sebagai suatu pembengkakan di
daerah selangkangan. Kelainan ini dapat diperbaiki dengan cara
pembedahan.
D. Ambiguous Genitalia ( Alat Kelamin Ganda )
Ambiguous Genitalia merupakan kelainan yang sangat jarang
terjadi. Kelainan ini ditandai dengan seorang bayi lahir dengan alat
kelamin yang tidak jelas apakah laki-laki atau perempuan. Sebagian besar
anak laki-laki yang lahir dengan kelainan seperti ini memiliki penis
yang sangat kecil atau tidak ada, tetapi memiliki jaringan testis. Pada
sejumlah kecil kasus, seorang anak memiliki jaringan testis dan ovarium.
E. Mikropenis
Mikropenis merupakan kelainan lainnya yang juga sangat jarang. Pada
kelainan seperti ini, penis terbentuk secara normail, tetapi dengan
ukuran di bawah ukuran rata-rata, yang ditunjukkan dengan pengukuran
standar.
F. Sterilitas/Infertilitas
Jika seorang laki-laki steril atau mandul, tubuhnya tidak mampu
membentuk sperma sama sekali atau tidak mampu menghasilkan sperma dalam
jumlah yang cukup. Hal itu terjadi sebagai akibat tidak normalnya
organ-organ reproduksi, peradangan pada alat kelamin, kecanduan alkohol,
atau akibat penyakit menular seksual. Beberapa laki-laki juga mengalami
masalah ejakulasi.