Angka seks bebas dan kehamilan di luar nikah di Indonesia dewasa ini
memang sangat memprihatinkan. Di sebuah kota dan dalam lingkungan
pergaulan tertentu, wanita perawan bisa dikatakan kolot dan ketinggalan
zaman. Di lain pihak, kaum laki-laki pun tidak mampu menjaga diri
mereka, takut menikah karena belum mampu akhirnya melampiaskan nafsunya
kepada wanita-wanita yang mudah termakan bujuk rayu. Buah dari perbuatan
ini, maraklah praktik aborsi atau tingginya angka kelahiran anak hasil
zina.
Kasus aborsi di Indonesia sudah menyentuh angka 2,5 juta kasus per
tahun. Wakil Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialias Andrologi
Indonesia (Persandi), Prof. Dr. dr. Wimpie Pangkahila SpAnd, mengatakan
kasus aborsi ini tersebar merata dari kota sampai desa. Dari 2,5 juta
kasus itu, antara 10%-20% pelakunya perempuan usia remaja.
Kenyataan ini membuat banyak pihak merasa prihatin kemudian
bereksperimen mencari solusi, salah satu solusi yang ditempuh adalah
bagi-bagi kondom gratis. Permasalahan ini cukup heboh dibahas di media
masa, baik cetak maupun elektronik. Menteri kesehatan dituding
mengampanyekan pembagian kondom gratis dengan objek sasaran usia
produktif.
Ibu menteri sendiri telah menepis tuduhan tersebut, beliau menyatakan
sasaran pembagian kondom tersebut adalah orang-orang yang terindikasi
melakukan seks beresiko. Walaupun statement ini masih terkesan bias,
karena realitasnya seks beresiko pun terjadi di kalangan pemuda dan
anak-anak usia sekolah. Dan kita doakan agar upaya ini benar-benar
bermanfaat dan tepat sasaran tidak melanggar aturan syariat kemudian
memang benar-benar sesuai dengan tinjauan medis.
Sebenarnya ide pembagian kondom gratis ini bukanlah
hal baru, sering kita lihat di berita atau kita saksikan sendiri dengan
mata kepala, aktivis HIV membagi-bagikan kondom gratis di jalan raya.
Cara-cara seperti ini tentu sangat gegabah, hendaknya cara-cara agamis
dan psikologis bisa didahulukan sebagai solusi utama.
Di antara cara yang layak dikedepankan untuk mengikis angka aborsi, penularan HIV, dan angka kelahiran di bawah umur serta seks bebas adalah:
Pertama: Menerangkan Buruknya Zina dan Ancaman Dosa bagi Pelakunya
Alquran dan hadis merupakan sarana terbaik dalam memberikan pengajaran dan mensucikan hati manusia. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
كَمَآأَرْسَلْنَا فِيكُمْ رَسُولاً
مِّنكُمْ يَتْلُوا عَلَيْكُمْ ءَايَاتِنَا وَيُزَكِّيكُمْ وَيُعَلِّمُكُمُ
الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَيُعَلِّمُكُم مَّالَمْ تَكُونُوا تَعْلَمُونَ
“Sebagaimana (Kami telah menyempurnakan nikmat Kami kepadamu)
Kami telah mengutus kepadamu Rasul diantara kamu yang membacakan
ayat-ayat Kami kepada kamu dan mensucikan kamu dan mengajarkan kepadamu
Al Kitab dan Al-Hikmah, serta mengajarkan kepada kamu apa yang belum
kamu ketahui.” (QS. Al Baqarah: 151)
Allah Ta’ala berfirman,
وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا
“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.” (QS. Al Isro’: 32)
Dalam hadits lainnya, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا زَنَى الرَّجُلُ خَرَجَ مِنْهُ الإِيمَانُ كَانَ عَلَيْهِ كَالظُّلَّةِ فَإِذَا انْقَطَعَ رَجَعَ إِلَيْهِ الإِيمَانُ
“Jika seseorang itu berzina, maka iman itu keluar dari dirinya
seakan-akan dirinya sedang diliputi oleh gumpalan awan (di atas
kepalanya). Jika dia lepas dari zina, maka iman itu akan kembali padanya.” (HR. Abu Daud no. 4690 dan Tirmidzi no. 2625. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).
Luqman berkata kepada anaknya, “Wahai anakku. Hati-hatilah dengan
zina. Di awal zina, selalu penuh rasa khawatir. Ujung-ujungnya akan
penuh penyesalan. (Tafsir Alquran Al ‘Azhim, 10:326)
Kedua: Memotivasi Pemuda Untuk Menikah
Menikah merupakan cara yang sangat efektif menutup pintu-pintu zina. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
يَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ مَنِ اسْتَطَاعَ
مِنْكُمُ الْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ
وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ
فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ
“Wahai sekalian pemuda, barangsiapa di antara kalian yang sudah
mampu untuk menikah, maka segeralah menikah, karena nikah akan lebih
menundukkan pandangan dan lebih menjaga kehormatan.” (Muttafaqun alaihi)
Menikah dapat menundkkan padangan pemuda dan mengurangi gejolak
hasratnya juga memelihara kesuciannya. Menikah juga melapangkan rezeki,
Allah Ta’ala berfirman,
وَأَنكِحُوا اْلأَيَامَى مِنكُمْ
وَالصَّالِحِينَ مِنْ عِبَادِكُمْ وَإِمَآئِكُمْ إِن يَكُونُوا فُقَرَآءَ
يُغْنِهِمُ اللهُ مِن فَضْلِهِ وَاللهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ
“Dan kawinkanlah orang-orang yang sedirian diantara kamu, dan
orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki
dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan
memampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya)
lagi Maha Mengetahui.” (QS. An-Nur: 32)
Demikian juga sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
ثَلَاثٌ حَقٌ عَلَى اللهِ عَوْنُهُمْ
المُجَاهِدُ فِي سَبِيْلِ اللهِ، وَالمُكَاتِبُ الَّذِيْ يُرِيْدُ
الأَدَاءَ وَالنَّاكِحُ الَّذِيْ يُرِيْدُ العَفَافَ
“Ada tiga golongan yang berhak mendapat pertolongan Allah. Yaitu
seorang mujahid fi sabilillah, seorang budak yang hendak menebus dirinya
supaya merdeka dan seorang yang menikah untuk menjaga kehormatannya.”
(HR. Ahmad)
Hanya saja doktrin orang-orang saat ini bahwa menikah akan menghambat
karir, menikah itu butuh kehidupan yang mapan, membuat langkah pemuda
surut dan takut untuk menikah. Keyakinan mereka terhadap janji yang
telah Allah Ta’ala firmankan dan Rasulullah janjikan pun
memudar. Belum lagi kebijakan pemerintah dalam mengantisipasi ledakan
penduduk sedikit banyak mempengaruhi pemuda agar tidak menikah di usia
yang belia.
Ketiga: Penanaman Rasa Peduli dan Empati
Dari Abu Umamah bahwa ada seorang pemuda dari suku Quraisy datang menghadap Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan berkata:
‘Wahai Rasulullah, izinkan aku berzina.’
Lalu orang-orang pun menatapnya dan menghardik, namun beliau berkata,
‘Dekatkanlah ia kemari!’ Ia kemudian sedikit mendekati beliau.
Beliau lalu berkata, ‘Apakah kamu suka jika hal itu menimpa pada ibumu?’
(yakni ibumu dizinai orang?) Ia menjawab, ‘Tidak, demi Allah. Allah
menjadikanku sebagai tebusanmu.’ Beliau menambahkan lagi, ‘Dan orang-orang pun tidak suka bila hal itu menimpa ibu mereka.’
Beliau bertanya lagi, ‘Dan apakah kamu suka jika hal itu menimpa puterimu?’ Ia berkata, ‘Tidak ya Rasulullah. Allah menjadikanku sebagai tebusanmu.’ Beliau menambahkan lagi, ‘Dan orang-orang pun tidak suka bila hal itu menimpa puteri mereka.’
Beliau bertanya lagi, ‘Dan apakah kamu suka jika hal itu menimpa saudarimu?’ Ia berkata, ‘Tidak ya Rasulullah. Allah menjadikanku sebagai tebusanmu.’ Beliau menambahkan lagi, ‘Dan orang-orang pun tidak suka bila hal itu menimpa saudari-saudari mereka.’
Beliau bertanya lagi, ‘Dan apakah kamu suka jika hal itu menimpa saudari ayahmu?’ Beliau menambahkan, ‘Dan apakah kamu suka jika hal itu menimpa saudari ibumu?’ Ia berkata, ‘Tidak ya Rasulullah. Allah menjadikanku sebagai tebusanmu.’ Beliau menambahkan lagi, ‘Dan orang-orang pun tidak suka bila hal itu menimpa saudari-saudari ibu mereka.’
Beliau kemudian berdoa, ‘Ya Allah, ampunilah dosanya, sucikan hatinya, dan peliharalah kemaluannya.’”
Sesudah itu ia tidak pernah lagi berpaling ke hal yang keji.”
(Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Thabrani, isnadnya dishahihkan dalam Silsilah Al-Haadits As-Shahihah, no 370)
Demikianlah Rasulullah mengajarkan seseorang agar merasa empati,
bagaiamana apabila zina yang ia lakukan terjadi pada salah satu anggota
keluarganya.
Oleh karena itu, solusi dengan pembagian kondom secara gratis adalah
cara yang sangat gegabah dan tegesa-gesa dan tidak mendidik. Masih
banyak cara yang bisa dikedepankan, apalagi Islam telah menawarkan tata
cara yang memiliki efek yang sangat positif. Akhirnya kepada Allah-lah
kita memohon pertolongan.
Ditulis oleh Nurfitri Hadi (Tim Konsultasi Syariah)
KENAPA HADITSNYA DI SHAHIHKAN LAGI OLEH ALBANI? EMANGNYA HADITS KALO GAK DI SHAHIHKAN ALBANI GAK SHOHIH YAAAAAAAAA?
BalasHapusNGAJI BUKAN KEPADA GOOGLE, TAPI PADA KYAI.....
HASIL COPAS YAAAAA? KWKWKWKWKWWKWKWKWKWKWKWKWKWK